Pelindo Perkuat Komitmen Antikorupsi Melalui Business Integrity Forum

Pelindo bersama Transparency International Indonesia menggelar Business Integrity Forum, Selasa (17/12/2024) di Jakarta.

Layanan Pelindo meminimalisasi kontak langsung dengan pengguna jasa yang semakin menekan potensi terjadinya pungli maupun tindakan koruptif lainnya.
Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berkolaborasi dengan Transparency International Indonesia (TI Indonesia) menggelar Business Integrity Forum pada Selasa (17/12/2024) di Museum Maritim Indonesia, Jakarta.

“Komitmen antikorupsi adalah pondasi penting dalam transformasi yang sedang dijalankan Pelindo. Kami terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang berintegritas dan bebas dari praktik korupsi. Kolaborasi dengan TII menjadi langkah strategis untuk mewujudkannya,” kata Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono.

Mengusung tema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”, acara ini menjadi puncak rangkaian kegiatan yang bertujuan memperkuat praktik tata kelola bisnis yang transparan, berintegritas, dan bebas dari korupsi di lingkungan kepelabuhanan.

Forum ini dihadiri sejumlah tokoh pegiat antikorupsi seperti Dadang Trisasongko, Managing Partner MERCOF Law & Governance; Felia Salim, anggota Badan Pengawas Transparency International Indonesia; Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia; serta Bivitri Susanti, akademisi dan pakar Hukum Tata Negara yang turut menyampaikan saran gagasan dalam strategi membangun sistem yang efektif untuk mewujudkan lingkungan kerja berintegritas.

Pada kesempatan ini, Dadang menyampaikan bahwa forum yang diselenggarakan Pelindo ini dapat menjadi bagian dari upaya untuk menumbuhkan integritas dalam memberikan layanan terbaik dan bebas korupsi.

“Saya apresiasi Pelindo karena ini juga bentuk komitmen Pelindo dalam pencegahan korupsi. Pelindo tidak hanya sekedar membuat peraturan-peraturan tetapi juga berupaya mengimplementasikan secara konsisten,” ujar Dadang.

Sejalan dengan hal tersebut, Natal Iman Ginting, Direktur Utama PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS), anak perusahaan Pelindo yang bergerak di bidang teknologi informasi, menjelaskan, salah satu cara Pelindo menunjukkan transparansinya adalah melalui digitalisasi dengan prinsip one standard and one system.

“Standarisasi digitalisasi terus dilakukan di seluruh pelabuhan kelolaan Pelindo. Sampai saat ini aplikasi sistem keuangan terintegrasi atau single ERP telah diterapkan di 32 dari 38 pelabuhan, dan gerbang masuk otomatis (auto gate pass) sudah diimplementasikan di 31 dari 37 pelabuhan. Target kami di tahun 2025 semua applikasi terimplementasi 100 persen atau di semua pelabuhan kelolaan Pelindo,” jelas Natal.

Dengan penerapan ini, layanan Pelindo meminimalisasi kontak langsung dengan pengguna jasa, yang semakin menekan potensi terjadinya pungli maupun tindakan koruptif lainnya.

Sebelumnya, Pelindo Group telah melakukan serangkaian kegiatan pada seluruh lini perusahaan dari subholding hingga anak perusahan pada wilayah kerja di lingkungan Pelindo Grup sejak November hingga Desember 2024.

Kegiatan tersebut antara lain seminar, pameran, perlombaan orasi, poster, dan reels antikorupsi yang bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya tata kelola bisnis yang transparan dan bebas korupsi, khususnya di sektor kepelabuhanan. Pelindo berkomitmen terus membangun tata kelola bisnis yang lebih bersih, transparan, dan berdaya saing tinggi demi mendukung visi Indonesia Maju.

Sumber: Kompas ID

Hubungi kami​

Transparency International Indonesia
Jl. Amil No. 5,  RT 001 RW 004, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12510
(T) 021-2279 2806, 021-2279 2807
(E): info_at_ti.or.id

© Transparency International Indonesia. All right reserved