Transparency International Indonesia mengadakan Workshop Program TI Indo-Pacific Partnership for Strong, Transparent, Responsive and Open Networks for Good Governance (STRONGG) 2020-2023 di Jakarta 20/06/2022
Selama lebih dari 1,5 tahun, Komite Anak Muda Pemantau PBJ bentukan TII berkolaborasi dengan CSO di 3 daerah diantaranya GerAK Aceh, Bengkel Appek NTT dan Migrant Care Jember, mampu memantau dan menganalisis kondisi proyek pengadaan di Aceh, NTT dan Jember. Baik permasalahan proyek yang sudah diketahui publik maupun permasalahan proyek yang belum di ketahui publik. Komite anak muda ini mampu membangkitkan partisipasi publik melalui pengawasan pengadaan barang dan jasa di daerahnya.
Workshop diiikuti oleh Komite Anak Muda Pemantau PBJ di tiga wilayah diantaranya Aceh, Kupang NTT dan Jember. Workshop ini merupakan salah satu cara untuk berbagi pencapaian program di tiga wilayah tersebut. Hadir sebagai narasumber Bapak Insan Fahmi, S.T., M.M. Asisten Deputi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB).
Hari ke-2 workshop Program TII bersama Komite Anak Muda Pemantau PBJ di tiga daerah menghadirkan narasumber Maharani P.S. Wibowo, PoC OGP for Indonesia/ Koordinator Kelembagaan dan Kapasitas ASN Kementerian Bappenas. Dalam paparannya, Maharani mengatakan “PBJ memiliki potensi korupsi tertinggi, 10-20% anggaran terbuang akibat korupsi PBJ”.
Sementara itu, Analis Pengaduan Masyarakat – KemenPAN RB, Novika, mengatakan “pengelolaan pengaduan memiliki arti penting yakni sebagai hak masyarakat, evaluasi pelayaanan publik, dan kesempatan klarifikasi”.