INSTAR menilai perusahaan berdasarkan tiga aspek utama-integritas bisnis, sosial dan HAM, serta lingkungan hidup-yang merupakan turunan dari prinsip ESG.

MEMO BISNIS – Indeks Integritas Bisnis Lestari (INSTAR), inisiatif pemeringkatan dari Tempo Data Science (TDS) yang bekerja sama dengan Transparency International Indonesia (TII), menjadi tolok ukur penting dalam menilai komitmen perusahaan terhadap prinsip keberlanjutan. Tiga aspek utama yang dinilai dalam INSTAR merupakan turunan langsung dari pendekatan ESG (Environmental, Social, and Governance), yang kini telah menjadi kebutuhan strategis dalam dunia usaha.
Pertama, aspek bisnis berintegritas. Kedua, aspek sosial dan hak asasi manusia (HAM). Ketiga, aspek lingkungan hidup. Ketiga aspek yang dinilai dalam INSTAR merupakan turunan dari tiga fokus utama dalam pendekatan ESG (Environmental, Social, and Governance). Ini adalah pendekatan bisnis yang menggabungkan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan dalam pengambilan keputusan.
“Indeks ini penting karena dapat membantu perusahaan, pengambil kebijakan, dan publik memahami praktik bisnis yang berintegritas dan berkelanjutan,” ujar Direktur Tempo Data Science, Philipus Parera.
ESG tidak lagi sekadar tren global, melainkan menjadi pilar utama dalam membangun reputasi perusahaan, menarik investasi, dan mempertahankan loyalitas konsumen. Kesadaran yang semakin tinggi terhadap isu lingkungan dan sosial membuat perusahaan perlu menerapkan kebijakan berbasis ESG agar tetap relevan dan kompetitif.
INSTAR hadir untuk mengukur sejauh mana perusahaan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam operasionalnya. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada kepatuhan terhadap standar tata kelola, penghormatan terhadap HAM, serta kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Hasil dari penilaian ini diyakini dapat memberikan reputasi positif dan meningkatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan, termasuk investor, konsumen, dan karyawan.
Bagi para pengambil kebijakan, data INSTAR menjadi acuan dalam merancang regulasi yang memperkuat iklim investasi yang bertanggung jawab. Sedangkan bagi publik, INSTAR menjadi sumber informasi penting untuk menilai dampak sosial dan lingkungan dari sebuah perusahaan.
Tahun lalu, INSTAR menilai 100 perusahaan publik yang telah mempublikasikan laporan keuangan dan laporan keberlanjutan mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penilaian dilakukan berdasarkan indikator keuangan seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan laba sebelum pajak. Tahun ini, INSTAR menargetkan 956 perusahaan publik untuk dinilai.
Tempo Data Science mengajak seluruh perusahaan publik untuk ikut serta dalam pemeringkatan ini. Masyarakat yang peduli terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan transparan juga didorong untuk menyebarkan informasi ini, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan ekonomi yang lebih bertanggung jawab.(*)
Sumber: Tempo